Inilah 5 Varietas Kopi Indonesia yang Paling Direkomendasikan
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi dengan jenis terbanyak di dunia. Dari ujung barat hingga timur Nusantara, ada belasan bahkan puluhan jenis kopi yang berkualitas prima.
Barista sekaligus Q Grader dari Djournal Coffee, Sendydjaja Genta Susilo menuturkan lima varietas kopi yang paling unggul di Indonesia. Q Grader adalah titel seseorang yang telah mendapat sertifikasi dari Coffee Quality Institute yang berbasis di California, Amerika Serikat. Seorang Q Grader bisa membedakan jenis kopi berdasarkan aroma, tekstur, tingkat keasaman, dan lain-lain.
“Jika boleh memilih lima, pertama adalah kopi Papua. Rasanya sangat menarik, pengaruh segi geografis,” tutur pria yang akrab dipanggil Sendy itu dalam acara public cupping di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Dalam public cupping tersebut, Sendy menyuguhkan satu varietas kopi Papua yang terbilang langka. Kopi tersebut berasal dari Oksibil, sebuah kecamatan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Kopi ini tergolong langka karena daerah asalnya sering mengalami perang suku. Dari segi geografis pun tergolong sulit distribusinya,” papar dia.
Kopi dari Oksibil memiliki citarasa yang sangat unik. Teksturnya ringan, seperti meminum teh. Kopinya memiliki aroma bunga serta daun mint yang segar. Sendy menambahkan, kopi Oksibil mirip seperti kopi dari luar negeri.
Varietas unggulan kedua adalah kopi dari Sumatera: Gayo, Mandailing, dan Sidikalang. Sendy menuturkan, kopi khas Sumatera memiliki rasa yang pekat dan kuat.
“Ketiga adalah Flores. Kopi khas Flores punya citarasa beragam, termasuk kacang-kacangan atau nutty. Bahkan saya sempat mencicipi kopi Flores yang memiliki rasa seperti red wine. Pekat, manis, nutty, ada rasa oak dan citrus juga. Sangat enak,” papar dia.
Varietas berikutnya adalah Jawa. Kopi asli Jawa, Sendy menuturkan, memiliki rasa yang relatif manis. Teksturnya medium, tidak terlalu pekat dan tidak terlalu ringan.
“Terakhir adalah Sulawesi, tepatnya dari Enrekang. Kopi jenis ini unggul karena rasanya pekat dan dalam. Aftertaste-nya hangat di tenggorokan, seperti habis minum alkohol,” paparnya.
Namun, kopi Enrekang tidak bisa di-roasting sembarangan. Kopi jenis ini harus di-roasting dengan tingkat kematangan sedikit dark.
“Roasting dilakukan untuk mengeluarkan aroma kopi tersebut. Roasting bisa dilakukan dengan tingkat light, medium, dan dark. Untuk yang dark rasanya menjadi gosong dan pahit. Itulah yang digunakan saat proses kopi Enrekang,” jelas Sendy.
Meski begitu, bukan berarti kopi dari daerah lainnya kurang top atau tidak berkualitas. Tiap daerah di Indonesia punya ciri khas yang tertuang lewat citarasa kopi. Itulah mengapa kita patut bangga jadi orang Indonesia. (travel.kompas.com)
Post a Comment