Unknown Unknown Author
Title: Istilah Khusus dalam Kamus Peracik dan Penikmat Kopi
Author: Unknown
Rating 5 of 5 Des:
Bagi orang awam, cita rasa kopi bisa jadi sama saja: pahit jika tak pakai gula. Namun rupanya, tiap jenis kopi punya ciri khas dalam hal ...

Bagi orang awam, cita rasa kopi bisa jadi sama saja: pahit jika tak pakai gula. Namun rupanya, tiap jenis kopi punya ciri khas dalam hal cita rasa dan aroma.

Apakah anda biasa minum kopi?  Meski sempat berhenti minum kopi beberapa tahunlamanya karena asam lambung, lalu memulainya kembali setelah maag tidak lagi terpengaruhm penulis pun gemar menikmati minuman ini setiap hari. Berbagai macam kopi pernah dicoba, mulai dari kopi saset keluaran pabrik yang murah dan yang mahal, sampai kopi asli yang ditumbuk dengan alat sederhana.

Bermacam rasa, aroma, dan wangi kopi-kopi itu. Memang ada perbedaan dari masing-masing mereka. Berdasar pengalaman kopi asli jauh lebih alamiah harum dan nikmatnya dari kopi bungkus buatan pabrik.

Namun kopi-kopi alam tradisional itu tidak awet jika disimpan dalam waktu lama. Wangi dan rasanya akan berubah, maklum saja, tidak pakai bahan pengawet apapun. Akan lebih baik jika anda membelinya ketika masih baru, dan mengkonsumsinya tidak lama setelah anda beli.

Lebih baik lagi jika biji kopi itu telah disimpan dahulu dalam waktu yang cukup lama (beberapa tahun) sehingga kadar asamnya tidak terlalu tinggi dan tidak mengancam lambung anda.

Namun pengalaman penulis, kopi-kopi tradisional itu biasanya belum lama dipetik kemudian dijemur, diolah jadi bubuk lalu dijual, sehingga meski berasa nikmat karena 100% murni kadar asamnya masih tinggi, kopi-kopi itu pun condong efek-nya kuat terhadap syaraf terutama mata yang jadi susah ngantuk kalau sudah menenggaknya.

Nah, berangkat dari pengalaman penulis sekarang mari kita coba mengenal istilah-istilah rasa dalam dunia perkopian, khususnya di kalangan para peracik kopi profesional dan penikmat kopi dalam lingkup gaya hidup global.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan varietas kopi terbanyak di dunia. Bayangkan saja, kini ada sekitar 20 varietas kopi yang berasal dari ujung barat hingga timur Nusantara. Beda daerah asal, beda pula citarasanya.

Sendydjaja Genta Susilo, barista sekaligus Q Grader dari Djournal Coffee menjelaskan beberapa istilah yang harus Anda tahu saat mencicipi kopi. Q Grader adalah titel seseorang yang telah mendapat sertifikasi dari Coffee Quality Institute yang berbasis di California, Amerika Serikat. Seorang Q Grader bisa membedakan jenis kopi berdasarkan aroma, tekstur, tingkat keasaman, dan lain-lain.

“Pertama adalah fragrance. Ini adalah bau kopi saat masih dalam bentuk bubuk, belum diseduh air panas,” tuturnya dalam acara public cupping di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (17/8/2016).

Pria yang akrab dipanggil Sendy itu menuturkan, fragrance bisa jadi bau apa pun mulai dari buah, rempah, kayu, rumput, sampai tanah.

Istilah kedua adalah aroma. Berbeda dengan fragrance, aroma adalah bau kopi setelah diseduh air panas. Sendy menuturkan, aroma bisa berbeda dengan fragrance.

“Kemudian ada acidity, dalam Bahasa Indonesia berarti tingkat keasaman. Namun lebih banyak barista menggunakan istilah acidity karena ‘asam’ kesannya tidak enak. Padahal maksudnya bukan begitu,” jelas Sendy.

Acidity bisa dibagi dalam tiga kategori yakni rendah, medium, dan tinggi. Istilah berikutnya adalah flavor alias rasa.

“Saat mencicipi kopi, caranya adalah diseruput atau slurp. Ini agar kopi mengenai seluruh bagian mulut mulai dari ujung hingga pangkal, juga sisi kiri dan kanan,” jelas Sendy.

Pria itu menuturkan, tak ada benar dan salah dalam menentukan fragrance, aroma, dan flavor. Bagi seseorang, secangkir kopi mungkin tercium seperti wangi buah jeruk. Namun bagi orang lain, bisa jadi kopi tersebut tercium seperti wangi rempah.

Body adalah istilah berikutnya. Ini merupakan tekstur yang bergantung pada kekentalan kopi.

“Apakah teksturnya seperti susu, teh, atau seperti air putih. Body yang light akan sangat mudah ditelan, seperti minum air putih,” tambah dia.

Terakhir adalah aftertaste. Ini adalah rasa yang tertinggal di mulut usai meminum kopi.

“Apakah ada cita rasa lengket, sedikit menyangkut di tenggorokan, atau sama sekali clean alias bersih. Seperti tidak habis minum kopi,” tambah Sendy.

Rangkumannya silahkan baca di bawah ini:

Fragrance : bau kopi saat masih dalam bentuk bubuk, belum diseduh air panas. Anda harus mengandalkan ketajaman hidung untuk mengenal fragrance bubuk kopi.

Aroma: bau khas kopi setelah diseduh dimana aroma kopi bisa saja berbeda dari fragrance-nya. Hidung masih berperan di sektor ini.

Acidity: derajat keasaman minuman kopi, biasanya ditentukan oleh pengolahan biji kopi. Bijih kopi segar yang belum lama dipetik lantas dibuat bubuk kopi biasanya memiliki derajat keasaman yang tinggi,

Flavor: adalah rasa dari kopi yang telah dibuat. Dalam hal ini lidah yang akan menentukannya dan tergantung jenis atau varietas asal bijih kopi itu sendiri.

Body: tekstur dari minuman kopi yang anda buat, apakah kental, seperti susu, teh atau air putih,

Nah, itulah istilah-istilah khusus para peracik alias tukang kopi profesional. (mfs)

About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top