Unknown Unknown Author
Title: Mau Coba Gulai Kepala Ikan Khas Pauh, Pariaman? Di Sini Tempatnya!
Author: Unknown
Rating 5 of 5 Des:
Hidangan khas rumah makan Padang selalu di dominasi oleh gulai, bermacam gulai tersedia di sana, gulainya bisa bermacam-macam, gulai ikan...
Gulai Kepala Ikan khas Pauh, Pariaman.

Hidangan khas rumah makan Padang selalu di dominasi oleh gulai, bermacam gulai tersedia di sana, gulainya bisa bermacam-macam, gulai ikan, gulai ayam, daging, otak, jeroan, dan lain-lain, biasanya disandingkan dengan rendang ataupun dendeng. 

Jika Anda mampir ke Kedai Nasi Pauh Piaman yang terletak di Jalan Batu Ceper Raya No. 17, Jakarta Pusat, sajian Minang dengan spesifik gulai ikan menjadi salah satu andalannya.

Dengan slogannya The Most Excellence Taste of "Gulai Ikan", Kedai Nasi Pauh menawarkan bagi Anda pecinta masakan gulai. Ikan yang digunakan di restoran ini merupakan 100 persen ikan laut yang dibawa langsung dari Padang, seperti ikan kerang, ikan kakap dan ikan kerapu. Tidak hanya ikan, bumbu-bumbu seperti cabai, lengkuas dan lainnya juga dibawa langsung dari Padang.

Gulai yang disajikan dari mulai gulai ayam, gulai jengkol, dan yang menjadi andalannya adalah gulai kepala ikan. Selain itu aneka gulai disandingkan dengan Kalio Daging, Dendeng dan beberapa menu khas Padang lainnya.

Gulai kepala ikan merupakan menu favorit di Kedai Nasi Pauh yang kualitasnya sangat dijaga. Ikan yang digunakan di restoran ini adalah ikan laut seperti ikan kerapu, ikan kerang dan ikan kakap.

Hidangan gulai kepala ikan sendiri identik dengan makanan khas Pariaman di Sumatera Barat, yang berada di pesisir laut. Selain itu ikan yang tersedia di setiap rumah makan merupakan ikan yang diambil langsung dari Padang.

"Soalnya beda habitat pasti beda terumbu karang yang dimakan. Nanti pengaruh sama rasa ikannya setelah dimasak," ujar Boy Hendri Alif, pemilik Kedai Nasi Pauh Piaman, saat ditemui KompasTravel, beberapa waktu yang lalu.

Tidak hanya ikan yang dikirim langsung dari Padang, bumbu untuk mengolah gulai kepala ikan ini juga dikirim dari Padang. Boy mengungkapkan ada perbedaan rasa antara bumbu di daerah Padang dan di Jakarta misalnya.

Cabai yang ada di Padang juga memiliki rasa yang pedas. Oleh karena itu Boy menggunakan bumbu yang dikirim langsung dari Padang agar rasa khas Padangnya tidak berubah.

"Ya beda bumbu di sini dengan di sana. Jadi bumbu juga di cargo kayak ikan," ujar Boy saat ditemu KompasTravel belum lama ini.

Kepala Ikan disajikan dengan kuah gulai yang melumurinya. Tekstur gulainya tidak terlalu kental seperti gulai biasanya dan restoran ini tidak menggunakan santan yang terlalu banyak.

Gulai kepala ikan ini tidak meninggalkan rasa amis ikan ketika Anda mengecap kuahnya melainkan rasa dan harum perpaduan kunyit, lengkuas, dan cabai yang berpadu. Namun ketika dicicip, rasanya tidak sepedas yang dikira.

Tidak hanya kuahnya yang memiliki bumbu khas masakan Minang, ikan yang dihasilkan juga memiliki tekstur yang lembut. Daging ikan tidak hancur atau terlalu lunak. Bumbu gulai meresap penuh pada kepala ikan tersebut.

Dalam menyajikan gulai kepala ikan dan beberapa hidangan yang menggunakan santan lainnya, Kedai Nasi Pauh Piaman masak dalam tiga sesi yaitu pagi, siang, dan sore. Boy, pemilik restoran ini mengaku dirinya tidak ingin makanan bersantan dimasak atau dihangatkan terus karena tidak baik bagi kesehatan.

"Ya kita masak sesuai dengan perkiraan. Jadi pagi, siang, sore. Kalau lebih untuk karyawan. Besok masak baru lagi," ujar Boy.

Untuk satu porsi gulai kepala ikan ini dibanderol dengan harga Rp 70.000 - Rp 110.000, tergantung dengan ukuran kepala ikan tersebut. Selain gulai kepala ikan, ada juga gulai ikan yang menyajikan daging ikan dari tubuh ikan.

Jika anda ingin membuat sendiri, berikut ini resep yang bisa anda coba:

Siapkan bahan:
  • 1 bh kepala ikan kakap merah, belah jadi 2 bagian
  • 750 ml santan 
  • 1 butir kelapa
  • 50 gr cabai giling
  • 1 lbr daun kunyit3 lbr daun jeruk
  • 4 bh asam kandis
  • 1 ikat daun kemangi
  • 3 bh belimbing wuluh, belah 
  • 210 bh cabai rawit
  • 1 sdt garam

Bumbu yang dihaluskan:
  • 5 bh bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit
Cara membuat:
  1. Bumbu halus, cabai giling, daun kunyit dan daun jeruk dimasukkan ke dalam santan dan aduk rata.
  2. Masak dengan api kecil sampai bumbu matang dan santan mendidih. 
  3. Setelah mendidih masukkan kepala ikan, asam kandis, daun ruku-ruku/kemangi, belimbing wuluh, rawit dan garam.
  4. Masaklah sampai matang.
Jika anda tidak mendapatkan ikan kakap atau ingin mencoba ikan yang lain, berikut gulai serupa namun ikannya menggunakan ikan tongkol dan ikan ini digulai dalam keadaan utuh, tidak kepalanya saja, namun rasa kuah gulainya senada dengan cita rasa gulai di atas, masih masakan khas daerah Pariaman.

Siapkan bahan: 

  • 500 gram ikan tongkol segar, potong 4 bagian
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 350 ml santan dari 3/4 butir kelapa
  • 3 lembar daun jeruk
  • 1 lembar daun kunyit
  • 10 buah cabai rawit merah
  • 1 buah asam kandis

Bumbu yang dihaluskan:
  • 6 buah cabai rawit hijau
  • 10 butir bawang merah
  • 3 cm kunyit
  • 1 1/2 sdt garam
  1. Siapkan ikan terlebih dahulu dengan melumurinya dengan jeruk nipis dan diamkan selama 10 menit.
  2.  Masak santan bersama daun jeruk, daun kunyit dan bumbu halus hingga mendidiih, tampak dari permukaannya yang meletup-letup.
  3. Masukkan ikan dan cabai rawit (bulat/tidak dihaluskan), aduk dengan rata, kemudian tambahkan asam kandis, masak hingga bumbu meresap. Setelah masak, angkat. 
Nikmat gulai ikan Pariaman akan lebih terasa jika ikan benar-benar segar, karena itu pilihlah baik-baik ikan yang akan anda gulai.


About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top