Unknown Unknown Author
Title: Hijau Zamrud, Penghias Taman-taman di Surga
Author: Unknown
Rating 5 of 5 Des:
Ada ungkapan bahwa Surga berhiaskan permata hijau nan membentang laksana permadani di taman-tamannya. Permata hijau itu adalah Zamrud. H...

Ada ungkapan bahwa Surga berhiaskan permata hijau nan membentang laksana permadani di taman-tamannya. Permata hijau itu adalah Zamrud. Hmmm.. apa kiranya yang lebih cantik dari hijaunya Zamrud, batu mulia yang hijaunya menghiasi taman-taman firdaus?

Hampir semua orang sepakat bahwa Zamrud adalah permata nan sangat indah, kualitas hijaunya unik dan tak tertandingi oleh apa pun. Bahkan Zamrud dengan mutu yang tinggi harganya bisa lebih mahal dari berlian berkualitas.


Pliny The Elder, seorang penulis Romawi kuno yang hidup sampai tahun 79M menulis dalam katalognya, “Nothing greens, greener…”. Tiga kata yang rasanya sudah cukup untuk menggambarkan jati diri sebuah Zamrud.

Plinny menulisnya dalam katalognya yang terkenal ‘Natural History‘ yang ia tulis sebanyak 37 jilid di tahun 77M, sebelum meninggal dua tahun kemudian sebagai salah satu korban dari letusan Gunung Vesuvius. Beruntung naskah-naskahnya sempat diselamatkan dan masih bisa dilihat sampai sekarang.

Kata ‘Zamrud’ diperkirakan berasal dari bahasa Persia yang artinya sama dengan bahasa Yunani, ‘smarugdus‘. Telinga orang Perancis kuno mendengarnya sebagai ‘esmeralde‘, lalu ‘di-inggriskan menjadi ‘emerald‘. Sementara orang Arab menyebutnya ‘zabargad‘ atau ‘zumurrud‘ yang berarti hijau. Kita mengenalnya sebagai Zamrud.

Di samping keindahannya yang membius dan sedap dipandang mata, permata ini memiliki sejarah panjang mengiringi peradaban manusia. Orang-orang Babilonia telah mengenalnya sejak tahun 4000 SM dan Bangsa Mesir Kuno mengenal Zamrud sekitar tahun 3000 SM.

Warna hijaunya yang penuh daya magis berpengaruh besar terhadap berbagai bangsa di dunia. Bagi orang Romawi Kuno Zamrud adalah simbol Dewi Venus (Yunani : Aphrodite), dewi kecantikan dan cinta, dewi paling seksi di Olympus, tempat bersemayamnya para dewa.

Banyak negara Arab mempunyai warna hijau pada benderanya meskipun rerumputan atau tumbuhan jarang terdapat di wilayahnya yang gersang itu. Hijau Zamrud pun mempunyai status yang tinggi dalam gereja-gereja Katolik.

Bagi Suku Inca dan Aztec di Amerika Selatan Zamrud adalah permata yang sakral dan suci. Sampai sekarang di wilayah ini deposit Zamrud dengan kualitas tinggi masih dihasilkan. Berabad-abad yang lalu, Vedas, penyusun naskah kitab suci di India, menulis, “Zamrud membawa keberuntungan… penyempurna kesehatan…”

Maharaja atau maharani di India, ketika mereka meninggal peti matinya dipenuhi permata Zamrud yang indah . Yang paling besar pernah ditemukan adalah Zamrud dengan berat 217,80 carat dengan tinggi sekitar 10 cm. Zamrud ‘koleksi’ para penguasa India di waktu itu dinamakan Zamrud Mogul atau Mughal’s Emerald.

Zamrud Mogul adalah Zamrud dari Columbia yang diukir dan sangat di sukai oleh para penguasa dinasti muslim ini. Salah satu contoh tadi hanya satu dari Zamrud Mogul yang paling terkenal. Hal menarik pada Zamrud yang berupa prasasti itu adalah penulisan tahunnya. Tertulis -1170H (1895-1896), di era ketika Abul Muzaffar Muhi-ud-Din Muhammad Aurangzeb (Raja ke VI) berkuasa.


Akan tetapi para mogul di waktu itu menganut aliran Sunni, sedangkan prasasti yang tertulis tampaknya kutipan dari ajaran Syi’ah, sehingga disimpulkan Zamrud itu bukan milik Arungzeb melainkan milik salah seorang abdi atau pegawai istananya.

Pada tanggal 28 September 2001, permata legendaris ini dilelang di Balai Lelang Christie’s pada harga 2,2 juta USD atau Rp29.7 milyar jika dihitung nilai kurs sekarang, pada seseorang yang identitasnya dirahasiakan. Sejak tanggal 17 Desember 2008 Zamrud fenomenal itu berada dalam kepemilikan The Museum of Islamic Art, Doha, Qatar.

Pertambangan Zamrud paling kuno yang pernah ditemukan diduga terdapat di dekat Laut Merah, Mesir, di Pegunungan Zebara bagian selatan negeri piramida itu. Sisa-sisa peninggalan tambang Zamrud ini ditemukan di awal abad ke 19. Diperkirakan tambang itu ‘beroperasi’ sekitar tahun 3000SM-1500SM, ketika para Fir’aun/Pharaoh masih berkuasa. Sekarang situs kuno bersejarah itu dengan dikenal sebagai Tambang Zamrud Kleopatra.


Kleopatra adalah salah seorang Maharani Mesir Kuno nan cantik jelita dan amat berkuasa. Sebagai penambah ‘glamor’ dari kecantikan alamiahnya Sang Ratu gemar mengenakan perhiasan bertatahkan Zamrud.

Di zaman modern, dalam skala yang lebih kecil, barangkali bisa diibaratkan seperti Liz Taylor, mega artis jelita yang gemar mengumpulkan Berlian dan kebetulan pernah berperan sebagai Kleopatra dalam film Holywood buatan tahun 1969.

Begitulah sejarah ringkas Zamrud dalam peradaban panjang manusia. Batu dengan kekerasan 7,5 pada skala Mohs ini telah menemani dan menginspirasi banyak bangsa dan berbagai kepercayaan, menjadi obyek ‘karya tulis’ ilmuwan atau filsuf besar masa lalu, simbol status para Maharatu dan Maharaja, disakralkan oleh bangsa-bangsa besar di Amerika, dikaitkan dengan Dewi Venus dan hijaunya mendapat status tinggi di kalangan gereja, bahkan dikatakan hijaunya menghiasi taman-taman Surga.

Sampai kini Zamrud menjadi salah satu batu favorit penggemar permata, gengsinya setara dengan Safir, Rubi atau Berlian. Mungkin tanpa melibatkan unsur ‘keajaiban’ seperti pandangan subyektif di masa lalu. Namun daya pikatnya yang memang magis akan selalu mempesona siapa saja yang memandangnya.

Kedudukannya di gemerlap dunia batu permata sejajar dengan Rubi, Safir dan Berlian, tergolong precious stone atau batu mulia. Karena kelangkaannya terutama untuk Zamrud berkualitas tinggi, maka nilai atau harganya selalu meningkat dari waktu ke waktu. Tak heran jika sebagian orang -di samping batu-batu mulia lainnya, mengoleksi batu ini sebagai salah satu bentuk investasi.

Dan tahukah anda? Zamrud ternyata memiliki ‘saudara kembar’ dengan tampilan dan warna berbeda. Masih ingat Rubi dan Safir dua bersaudara kandung semineral namun beda warna itu? Nah, saudara kandung Zamrud itu adalah batu permata yang tak kalah indah dan terkenal di komunitas penggemar batu permata maupun gemolog. Batu apakah itu? Tunggu saja tulisan kabarin berikutnya. Bagian pertama dari dua tulisan. (mfs)

Baca juga:




About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top